Kasus Persekusi di SMA Gloria Dua Surabaya Tersangka Ditangkap di Bandara Juanda.

Hukum, Kriminal240 Dilihat
banner 468x60

SURABAYA | Matarakyat.net – Kasus persekusi yang menggemparkan SMA Gloria Dua Surabaya memasuki babak baru. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya telah menetapkan I, salah satu orang tua siswa di sekolah tersebut, sebagai tersangka. Penangkapan tersangka berlangsung dramatis di Bandara Juanda pada Kamis (14/11/2024) sore, ketika I diduga hendak meninggalkan kota.

 

banner 336x280

Kombes Pol Dirmanto, Kabid Humas Polda Jawa Timur, mengungkapkan bahwa tersangka saat ini telah berada dalam proses hukum.

 

“Tersangka I saat ini sudah berada dalam status hukum sebagai tersangka dan sedang menjalani pemeriksaan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya,” jelasnya.

 

Namun, Dirmanto masih enggan membeberkan tujuan perjalanan tersangka saat ditangkap di bandara.

 

“Kasus ini masih dalam tahap penyidikan. Detail lebih lanjut akan kami sampaikan setelah proses pemeriksaan selesai,” tambahnya.

 

Kasus ini bermula dari sebuah video yang viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, seorang siswa SMA Gloria diduga dipaksa bersujud dan menirukan suara anjing oleh salah satu wali murid.

 

Peristiwa ini memicu gelombang kemarahan publik, terutama para orang tua yang mengkhawatirkan keamanan anak-anak mereka di lingkungan sekolah.

 

Kejadian itu tidak hanya menjadi bahan perbincangan warganet, tetapi juga mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian. Langkah cepat diambil untuk mengusut insiden tersebut demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

 

“Proses hukum ini bukan hanya penyelesaian pribadi antarindividu, tetapi bertujuan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di lingkungan sekolah,” tegas Kombes Pol Dirmanto.

 

Polrestabes Surabaya menyatakan komitmennya untuk mengungkap kasus ini secara transparan. Sejumlah saksi baru dipanggil, dan bukti-bukti tambahan sedang dikumpulkan untuk memperkuat dakwaan terhadap tersangka.

 

Selain itu, pihak sekolah juga dipanggil untuk dimintai keterangan atas tanggung jawab mereka dalam memastikan keamanan siswa.

 

“Kami berharap masyarakat dapat mempercayakan penanganan kasus ini pada aparat kepolisian dan mendukung proses yang sedang berjalan. Lingkungan sekolah perlu dijaga agar aman dan nyaman bagi seluruh siswa,” tutup Dirmanto.

 

Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya keamanan dan kenyamanan di lingkungan pendidikan. Semua pihak, baik orang tua, sekolah, maupun aparat, diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan ruang belajar yang bebas

dari ancaman dan kekerasan.

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *