SURABAYA | Matarakyat.net – Mengawali tahun 2025, Polrestabes Surabaya kembali mengalami pergeseran posisi strategis dalam jajaran perwira. Mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi Polri yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian, serta sebagai langkah pembinaan karir dan penyegaran di institusi.
Salah satu perubahan signifikan adalah pergantian posisi Kasatlantas Polrestabes Surabaya. AKBP Arif Fazlurrahman, yang sebelumnya menjabat Kasatlantas, kini dipercaya sebagai Kapolres Kabupaten Blitar, Polda Jawa Timur. Posisi strategis tersebut kini diisi oleh AKBP Herdiawan Arifianto, S.H., S.I.K., seorang perwira menengah lulusan Akpol 2006 yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim. Herdiawan dikenal sebagai sosok yang santun dan berjiwa religius.
Setelah resmi dilantik, AKBP Herdiawan diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pengelolaan lalu lintas di Surabaya yang kompleks.
“Kami siap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta melayani masyarakat secara maksimal,” ucapnya saat ditemui usai serah terima jabatan.
Selain posisi Kasatlantas, beberapa jabatan strategis lain di lingkungan Polda Jatim juga mengalami perombakan. Jabatan Koorsipripim Polda Jatim kini dipegang oleh AKBP Bagas Sancoyoning menggantikan AKBP Alex Sandy Siregar yang kini menjabat Kapolres Lumajang.
Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jatim juga mengalami perubahan dengan masuknya AKBP Hendrix Kusuma Wardhana sebagai pengganti AKBP Imet Chaerudin.
Di jajaran Polrestabes Surabaya, Kapolsek Lakarsantri Kompol Muhammad Akhyar berpindah tugas menjadi Kasubagbinops Bagops Polrestabes Surabaya. Posisi yang ditinggalkannya kini diemban oleh AKP Sandi Putra. Sementara itu, Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Tego Suprianto Marwoto digeser menjadi Analis Kebijakan Pertama SDM Polrestabes Surabaya dan digantikan oleh AKP Yunizar Maulana Muda yang sebelumnya bertugas di Polda NTB.
Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menegaskan bahwa mutasi ini adalah hal yang alamiah dalam institusi Polri.
“Mutasi merupakan bagian dari pembinaan karir dan penyegaran organisasi. Dengan ini diharapkan performa kinerja institusi semakin meningkat,” ujarnya.
Pergantian posisi strategis ini tidak hanya menjadi bagian dari pembinaan karir, tetapi juga langkah institusional untuk menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks. Masyarakat Surabaya menantikan gebrakan baru dari perwira-perwira yang kini mengemban amanah baru.