SURABAYA | Matarakyat.net – Penyerahan sertifikat peserta pelatihan pada Senin, 3 Februari 2025, menjadi penutup rangkaian kegiatan kaderisasi pelayanan umat yang diselenggarakan oleh Banjar Surabaya sejak 12 hingga 26 Januari 2025. Acara yang berlangsung di Pura Agung Jagat Karana, Jalan Ikan Lumba-Lumba No. 1 Surabaya, menunjukkan komitmen Banjar Surabaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia umat Hindu dengan karakter kuat, tangguh, dan militan.
Dalam upaya tersebut, Banjar Surabaya menggelar berbagai pelatihan, termasuk Pelatihan Pinandita, Pelatihan Serati, Pelatihan Master of Ceremony dan Public Speaking, serta Pelatihan Pemulasaraan Jenazah. Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Surabaya, Pandita Sanggrahan Nusantara Korwil Jawa Timur dan Korda Surabaya Raya, serta Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota Surabaya.
Ketua Banjar Surabaya, Nyoman Surya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata kolaborasi antar organisasi yang bermanfaat bagi anggota maupun umat Hindu secara umum. “Kami ingin Banjar Surabaya menjadi tempat yang memberikan pelayanan terbaik dan mendukung peningkatan kualitas spiritual serta pelayanan umat Hindu,” ujar Nyoman Surya.
Pada acara penutupan yang berlangsung Minggu, 2 Februari 2025, seluruh peserta diundang kembali untuk menerima sertifikat dari panitia dan Pandita Sanggrahan Nusantara, organisasi yang menaungi Pinandita (Pemangku) seluruh Indonesia. Para peserta menyampaikan rasa bangga dan bahagia telah mengikuti pelatihan yang meningkatkan kemampuan mereka.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk saya pribadi tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat,” ujar Rusmini, salah satu peserta.
Nyoman Surya mengajak umat Hindu di Surabaya untuk aktif bergabung dalam kegiatan Banjar Surabaya sebagai wujud peningkatan Sraddha Bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pelayanan kepada sesama.
Pura Agung Jagat Karana sebagai pura terbesar dan tertua di Surabaya memiliki peran strategis dalam pembinaan rohani umat Hindu. Pura ini juga menjadi destinasi wisata religi dan edukasi yang kerap dikunjungi sekolah, kampus, serta wisatawan mancanegara.
“Dengan berbagai kegiatan internal dan lintas agama, Banjar Surabaya harus terus berbenah agar Pura Agung Jagat Karana menjadi tempat ibadah yang ramah dan menarik bagi semua pihak,” tambah Nyoman Surya.
Sebagai simbol penutupan, Nyoman Surya memukul gong kecil dan menyampaikan yel-yel semangat yang menguatkan persatuan umat Hindu di Surabaya, “Banjar Surabaya Guyub Rukun Sak Lawase!”