SURABAYA | Matarakayat.net – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Masyarakat Peduli NKRI (MPN) menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kota Surabaya, Jumat (28/03/2025) sore. Mereka menyuarakan dukungan terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang menurut mereka tidak mengandung unsur berbahaya bagi bangsa, bahkan perlu dimutakhirkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nurcahyo, menegaskan bahwa masyarakat, terutama warga Surabaya, perlu memahami isi UU TNI secara lebih mendalam. Menurutnya, setiap pasal dalam UU TNI memiliki relevansi dengan kebutuhan bangsa di era modern yang penuh tantangan.
“Seperti dalam bidang siber, misalnya. Keterlibatan TNI dalam pengawasan dunia siber sangat diperlukan karena ke depan, pertarungan geopolitik akan banyak terjadi di ranah ini,” ujar Nurcahyo di hadapan peserta aksi.
Ia menilai, di tengah perkembangan teknologi dan ancaman siber yang semakin kompleks, peran TNI dalam menjaga stabilitas di dunia maya sangat penting. Nurcahyo juga membantah anggapan bahwa UU TNI berpotensi membahayakan demokrasi atau hak sipil.
“Apakah UU TNI berbahaya? Tidak berbahaya sama sekali,” tegasnya, diikuti seruan setuju dari peserta aksi.
Lebih lanjut, Nurcahyo menilai bahwa pembaruan regulasi terkait TNI sangat dibutuhkan di tengah dinamika global dan ancaman keamanan yang terus berkembang. Ia meyakini bahwa UU TNI yang ada justru menjadi landasan penting dalam menjaga stabilitas nasional.
“Saya sangat setuju dengan adanya UU ini karena sudah sesuai dengan kebutuhan bangsa. Saya yakin, aturan ini akan membantu banyak hal, termasuk dalam pemberantasan premanisme dan pihak-pihak yang ingin merusak stabilitas negara,” imbuhnya.
Aksi berlangsung tertib dan damai tanpa insiden berarti. Para peserta aksi membawa spanduk bertuliskan dukungan terhadap UU TNI dan ajakan untuk memperkuat pertahanan nasional. Mereka berharap pemerintah dan DPR segera menyempurnakan UU TNI agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kami ingin pemerintah mendengar aspirasi ini. UU TNI harus terus diperbarui agar bisa melindungi bangsa dari berbagai ancaman, baik yang terlihat maupun yang tidak,” tutup Nurcahyo di akhir aksi.
Aksi damai ini mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap isu-isu kebangsaan dan keinginan mereka agar regulasi di bidang pertahanan tetap relevan di tengah tantangan global. Dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, pembaruan UU TNI diharapkan dapat memperkuat ketahanan negara di masa depan.