SURABAYA | Matarakyat.net – Di tengah kondisi yang sulit, Icha, seorang ibu muda yang tengah mengandung delapan bulan, menjadi sorotan atas perjuangannya melawan ketidakadilan yang menimpa suaminya, Fredi.
Kasus ini bermula ketika Fredi, yang hanya berniat membantu meminjamkan uang sebesar Rp50 ribu kepada temannya, ditangkap oleh Polsek Tenggilis dengan tuduhan terlibat dalam judi online. Fredi bahkan tidak mengetahui bahwa uang yang dipinjamkan digunakan untuk top-up bermain judi online.
Meski pihak keluarga telah berusaha membebaskan Fredi dengan menyerahkan sejumlah uang sebagai tebusan, Fredi kembali ditangkap. Alasannya? Kabar pembebasannya mencuat ke media. Hal ini membuat Icha tidak tinggal diam. Dengan tekad kuat, ia menggendong anaknya yang masih berusia 2,5 tahun untuk mengadukan kasus ini ke Mapolda Jawa Timur.
“Saya berharap keadilan masih ada di Indonesia, khususnya di Surabaya. Awalnya suami saya sudah bebas setelah membayar uang tebusan. Tapi, kenapa sekarang ditangkap lagi dengan alasan yang tidak masuk akal?” ujar Icha dengan suara lirih, menahan tangis.
Di usia kandungannya yang semakin besar, Icha tetap gigih mencari keadilan. Bersama anak kecil di pelukannya, ia menceritakan kronologi lengkap kasus yang menimpa suaminya kepada Wassidik Polda Jatim. Mulai dari penangkapan awal hingga proses pembebasan yang berakhir dengan penahanan kembali di Rutan Surabaya.
“Saya hanya ingin suami saya, tulang punggung keluarga, mendapatkan keadilan. Penyidik Polsek seharusnya bertindak profesional tanpa mempermainkan hukum dan keluarga kami,” tegas Icha.
Icha kini menggantungkan harapannya pada Polda Jatim untuk segera menindaklanjuti laporannya. Petugas Wassidik telah memberikan janji akan memanggil pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan perkara ini. Namun, bagi Icha, harapan terbesar adalah mengembalikan suaminya ke pelukan keluarga.
Kisah Icha bukan sekadar perjuangan seorang istri, melainkan cerminan dari masyarakat kecil yang sering menjadi korban ketidakadilan. Perjuangannya mengingatkan kita bahwa keadilan adalah hak setiap individu, tak peduli status sosial atau besarnya uang yang dimiliki.