GRESIK | Matarakya.net – Sabtu siang yang seharusnya menjadi momen bermain ceria berubah menjadi tragedi pilu di Waduk Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Gresik.
Dua bocah laki-laki, DAS (10) dan GAA (11), yang merupakan siswa kelas V Sekolah Dasar dari Desa Sidojangkung, ditemukan tewas tenggelam setelah diduga bermain di area waduk tanpa pengawasan.(16/11/2024
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, ketika suasana di sekitar waduk masih cukup ramai. Seorang penjual pentol bernama Dimas, yang saat itu sedang berjualan di dekat lokasi, mendengar suara jeritan meminta tolong.
“Saya dengar ada teriakan anak-anak dari arah waduk. Saya langsung memanggil warga sekitar untuk membantu,” ujar Dimas.
Kabar tersebut dengan cepat sampai ke pihak kepolisian. Kapolsek Menganti, AKP Roni Ismullah, mengatakan bahwa setelah menerima laporan, pihaknya segera mengerahkan petugas untuk melakukan pencarian bersama warga.
“Proses pencarian berlangsung sekitar 30 menit. Korban pertama, DAS, berhasil ditemukan lebih dahulu, disusul GAA beberapa saat kemudian,” ungkapnya.
Namun, harapan untuk menyelamatkan keduanya sirna. Ketika ditemukan, kedua bocah itu sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Mereka segera dilarikan ke RS Eka Husada, Kecamatan Menganti, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepergian DAS dan GAA meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Sidojangkung. Waduk yang menjadi lokasi bermain mereka kini menjadi saksi bisu tragedi ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak saat bermain, terutama di area berbahaya seperti waduk.
Warga setempat berharap agar pihak terkait dapat memasang tanda peringatan atau pembatas di sekitar waduk untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Sementara itu, doa dan simpati terus mengalir untuk keluarga korban yang tengah berduka.