SURABAYA | Matarakyat.net – Dalam rangka memastikan keamanan dan kelancaran perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah, Polda Jawa Timur tidak hanya berfokus pada pengamanan arus mudik di jalan raya dan tol, tetapi juga meningkatkan pengawasan di jalur-jalur wisata. Operasi Ketupat Semeru 2025 menjadi langkah strategis untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Lebaran.
Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menyampaikan bahwa pengamanan di jalur wisata merupakan tantangan yang lebih kompleks. Usai kegiatan Halalbihalal keluarga besar Polda Jatim di Gedung Mahameru pada Senin (31/3), ia menjelaskan bahwa lonjakan wisatawan pasca-Lebaran memerlukan perhatian khusus.
“Setelah arus mudik saat Lebaran, kegiatan rekreasi akan meningkat, dan ini seperti paket yang memperpanjang masa liburan,” ujar Kombes Pol Dirmanto.
Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan dan memastikan kenyamanan pengguna jalan, Polda Jatim telah menyiagakan sejumlah petugas di berbagai kawasan wisata. Menurut Kombes Pol Dirmanto, peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi setelah Lebaran menjadi fenomena tahunan yang perlu diantisipasi dengan baik.
Selain pengaturan lalu lintas, Polda Jatim juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca selama masa liburan. Dengan perkiraan curah hujan yang masih tinggi, faktor keselamatan dalam perjalanan menjadi perhatian utama aparat kepolisian.
“Karena kita juga mempertimbangkan faktor cuaca, jadi hati-hati dalam aktivitas di jalan. Utamakan keselamatan,” tegasnya.
Polda Jatim telah melakukan pengecekan di sejumlah titik rawan kemacetan dan menyiapkan skema rekayasa lalu lintas jika diperlukan. Penjagaan ketat di beberapa titik strategis merupakan bentuk komitmen aparat kepolisian dalam memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, semuanya sudah siap untuk menghadapi kegiatan di lokasi wisata,” pungkas Kombes Pol Dirmanto.
Sebagai informasi, dalam rangkaian Operasi Ketupat Semeru 2025, Polda Jatim telah menyiapkan 149 pos pengamanan (Pospam), 41 pos pelayanan (Posyan), dan 13 pos terpadu di berbagai titik strategis. Operasi ini melibatkan 15.231 personel gabungan dari TNI, Polri, ormas, hingga relawan dan instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran.
